Macet Brexit
Halo, gaes....
Pada post ini saya akan membahas tentang macet yang puarahnya ampun deh.... sampe menyebabkan kerugian besar deh... Yes, you're right, macet Brexit sampe ada yang meninggal, mobil mogok, beli bensin eceran, dan toilet dadakan..... Mari kita lihat beritanya...
1. Kena Macet di Tol Brexit, Pemudik Terbantu dengan Toilet Dadakan
Sumber : http://www.suara.com/news/2016/07/02/185953/kena-macet-di-tol-brexit-pemudik-terbantu-dengan-toilet-dadakan
2. Mau Tahu Penyebab Macet Horor di Brexit? Berikut Analisanya
dakwatuna.com – Jakarta. Kemacetan arus mudik tahun ini khususnya di pintu tol Brebes Timur atau yang dikenal dengan Brexit menjadi sorotan banyak pihak, bahkan media asing turut pula mengangkat berita kemacetan yang juga menelan korban jiwa tersebut. Sebagian menilai bahwa pemerintah Indonesia tidak melakukan persiapan matang pada arus mudik tahun ini.
Lalau apa yang menjadi penyebab kemacetan total pada jalur pintu tol Brebes Timur tersebut?
Kakorlantas Polri Irjen Agung Budi Maryoyo mengatakan bahwa evaluasi dari kemacetan mudik kemarin memiliki banyak faktor. Dalam hal ini termasuk faktor sarana prasarana yang disiapkan pemerintah.
“Banyak faktor. Pertama infrastruktur itu bukan tol tujuan tol perlintasan kecil tetapi digunakan masyarakat semuanya pingin lewat situ. Sudah kita sekat-sekat sampai Brebes Barat, Pejagan Kanci. Kita punya data dibanding tahun lain pada periode sama lebih banyak 39% dibanding tahun kemarin itu artinya masyarakat memilih lewat situ jadi yang selatan berkurang ini jadi bahan evaluasi kita.
Yang kedua saya katakan infrastruktur perbaikan jembatan kalau belum selesai dipaksa selesai kapan. Kemudian palang kereta api tidak bisa diganggu gugat 20 menit berhenti kita ikuti itu,” ujar Agung di Gerbang Tol Cikarang Utama, Kabupaten Bekasi, Jumat (6/8/2016), dilansir detikcom
Sementara dari perilaku pemudik kata Agung masyarakat terlalu menyepelekan kesiapan perjalanan. Terlebih sebagian masyarakat tidak memahami arahan polisi.
“Masyarakat juga harus belajar dari kemarin kalau diberhentikan polisi harus nurut, saya sendiri mendapat cerita mereka sudah distop polisi dan dialihkan ke selatan, tetapi sebagian dari mereka memaksakan pingin masuk ke ruas tol Cipali dan akhirnya terjebak, sehingga harusnya ada pembelajaran juga untuk kita ini juga pembelajaran untuk menganalisa kemacetan tadi sehingga bisa kita pecahkan kita paksa,” bebernya.
Lalu siapa yang paling bertanggung jawab atas kejadian ini?
“Ya itu situasional memang pada satu titik itu terjadi kemacetan tetapi pada titik lain tidak saya bisa buktikan. Kecuali total semua oke. Makanya kemarin kita alihkan ke Nagreg sana tetapi masyarakat dari Subang masuk lagi, sedangkan mereka yang memilih lewat nagreg aman dia. Cuma kena sebentar di limbangan udah sampai di jawa duluan,” ujarnya.
“Saya tidak mau menyalahkan orang, lebih baik bagi saya kekurangan di mana saya perbaiki,” sambungnya.
Kemacetan parah di pintu keluar tol Brebes yang mencapai lebih dari 30 kilometer, rupanya menjadi perhatian dunia. Beberapa media asing seperti halnya koran Daily Mail dan laman Asian Correspondent menganggap kemacetan ini yang paling parah di dunia.
Akibat kemacetan ini, 18 orang tewas karena kelelahan.
“Suhu udara yang meningkat menyebabkan para penumpang dehidrasi, selain itu, serangan jantung juga menjadi penyebab tewasnya penumpang yang terkena macet di wilayah Brebes, Jawa Tengah,” demikian dikutip dari Daily Mail, Kamis (7/7/2016) dan diberitakan merdeka.com
Kemacetan parah sampai 30 Kilometer mulai terjadi di pintu keluar tol Brebes Exit. Untuk menuju Tegal saja yang jaraknya sekitar 9 Kilometer dari Brebes, butuh waktu 12 jam lamanya. Padahal jarak tempuh melewati kedua jalur itu pada hari biasa cuma enam jam. (SaBah/dakwatuna)
Pada post ini saya akan membahas tentang macet yang puarahnya ampun deh.... sampe menyebabkan kerugian besar deh... Yes, you're right, macet Brexit sampe ada yang meninggal, mobil mogok, beli bensin eceran, dan toilet dadakan..... Mari kita lihat beritanya...
1. Kena Macet di Tol Brexit, Pemudik Terbantu dengan Toilet Dadakan
Tiga ratus meter setelah keluar dari Brebes Timur Exit (Brexit) ternyata para pemudi masih harus mengalami macet.
Adhitya Himawan
, Dwi Bowo Raharjo
:
Suara.com
- Tiga ratus meter setelah keluar dari Brebes Timur Exit (Brexit)
ternyata para pemudik masih harus mengalami macet. Termasuk para pemudik
asal Jakarta.
"Aduh, nih masih macet lagi tuh mas, tadi dari Palimanan sudah macet sekarang macet," katanya saat berbincang dengan Suara.com di pintu tol Brebes Timur Exit, Sabtu (2/7/2016).
Selain itu ia juga menyayangkan minimnya fasilitas seperti toilet di area keluar tol Brebes Timur, akhirnya lelaki asal Jakarta Barat ini memilih membuang air kecil di toilet umum dadakan yang didirikan oleh warga sekitar.
"Toilet di dalam (tol Brebes Timur) katanya pada ngantri, yaudah di sini saja," katanya.
Pemudik dengan tujuan Brebes ini juga merasa terbantu dengan adanya toilet dadakan pinggir jalam ini, walaupun hanya ditutupkan terpal dan atap langsung langit.
"Sayangnya nggak bisa buat BAB (buang air besar), padahal membantu ini. Sama ini banyak tukang jualan juga terbantu, kalau pada mau ngopi-ngopi gampang," kata lelaki yang usoanya 50 tahun.
Dikesempatan yang sama, Dede warga yang rumahnya tak jauh dari gerbang tol Brebes ini mengaku hanya sementara saja menggelar menyediakan toilet umum dadakan.
"Ini mah ada cuma pas mudik lebaran mas, biasnaya nggak ada kayak gini (toilet umum dadakan), ya sekalian nolong para pemudik kan," ujar Dede yang juga penjual makanan dan air minum kemasan.
"Aduh, nih masih macet lagi tuh mas, tadi dari Palimanan sudah macet sekarang macet," katanya saat berbincang dengan Suara.com di pintu tol Brebes Timur Exit, Sabtu (2/7/2016).
Selain itu ia juga menyayangkan minimnya fasilitas seperti toilet di area keluar tol Brebes Timur, akhirnya lelaki asal Jakarta Barat ini memilih membuang air kecil di toilet umum dadakan yang didirikan oleh warga sekitar.
"Toilet di dalam (tol Brebes Timur) katanya pada ngantri, yaudah di sini saja," katanya.
Pemudik dengan tujuan Brebes ini juga merasa terbantu dengan adanya toilet dadakan pinggir jalam ini, walaupun hanya ditutupkan terpal dan atap langsung langit.
"Sayangnya nggak bisa buat BAB (buang air besar), padahal membantu ini. Sama ini banyak tukang jualan juga terbantu, kalau pada mau ngopi-ngopi gampang," kata lelaki yang usoanya 50 tahun.
Dikesempatan yang sama, Dede warga yang rumahnya tak jauh dari gerbang tol Brebes ini mengaku hanya sementara saja menggelar menyediakan toilet umum dadakan.
"Ini mah ada cuma pas mudik lebaran mas, biasnaya nggak ada kayak gini (toilet umum dadakan), ya sekalian nolong para pemudik kan," ujar Dede yang juga penjual makanan dan air minum kemasan.
2. Mau Tahu Penyebab Macet Horor di Brexit? Berikut Analisanya
dakwatuna.com – Jakarta. Kemacetan arus mudik tahun ini khususnya di pintu tol Brebes Timur atau yang dikenal dengan Brexit menjadi sorotan banyak pihak, bahkan media asing turut pula mengangkat berita kemacetan yang juga menelan korban jiwa tersebut. Sebagian menilai bahwa pemerintah Indonesia tidak melakukan persiapan matang pada arus mudik tahun ini.
Lalau apa yang menjadi penyebab kemacetan total pada jalur pintu tol Brebes Timur tersebut?
Kakorlantas Polri Irjen Agung Budi Maryoyo mengatakan bahwa evaluasi dari kemacetan mudik kemarin memiliki banyak faktor. Dalam hal ini termasuk faktor sarana prasarana yang disiapkan pemerintah.
“Banyak faktor. Pertama infrastruktur itu bukan tol tujuan tol perlintasan kecil tetapi digunakan masyarakat semuanya pingin lewat situ. Sudah kita sekat-sekat sampai Brebes Barat, Pejagan Kanci. Kita punya data dibanding tahun lain pada periode sama lebih banyak 39% dibanding tahun kemarin itu artinya masyarakat memilih lewat situ jadi yang selatan berkurang ini jadi bahan evaluasi kita.
Yang kedua saya katakan infrastruktur perbaikan jembatan kalau belum selesai dipaksa selesai kapan. Kemudian palang kereta api tidak bisa diganggu gugat 20 menit berhenti kita ikuti itu,” ujar Agung di Gerbang Tol Cikarang Utama, Kabupaten Bekasi, Jumat (6/8/2016), dilansir detikcom
Sementara dari perilaku pemudik kata Agung masyarakat terlalu menyepelekan kesiapan perjalanan. Terlebih sebagian masyarakat tidak memahami arahan polisi.
“Masyarakat juga harus belajar dari kemarin kalau diberhentikan polisi harus nurut, saya sendiri mendapat cerita mereka sudah distop polisi dan dialihkan ke selatan, tetapi sebagian dari mereka memaksakan pingin masuk ke ruas tol Cipali dan akhirnya terjebak, sehingga harusnya ada pembelajaran juga untuk kita ini juga pembelajaran untuk menganalisa kemacetan tadi sehingga bisa kita pecahkan kita paksa,” bebernya.
Lalu siapa yang paling bertanggung jawab atas kejadian ini?
“Ya itu situasional memang pada satu titik itu terjadi kemacetan tetapi pada titik lain tidak saya bisa buktikan. Kecuali total semua oke. Makanya kemarin kita alihkan ke Nagreg sana tetapi masyarakat dari Subang masuk lagi, sedangkan mereka yang memilih lewat nagreg aman dia. Cuma kena sebentar di limbangan udah sampai di jawa duluan,” ujarnya.
“Saya tidak mau menyalahkan orang, lebih baik bagi saya kekurangan di mana saya perbaiki,” sambungnya.
Kemacetan parah di pintu keluar tol Brebes yang mencapai lebih dari 30 kilometer, rupanya menjadi perhatian dunia. Beberapa media asing seperti halnya koran Daily Mail dan laman Asian Correspondent menganggap kemacetan ini yang paling parah di dunia.
Akibat kemacetan ini, 18 orang tewas karena kelelahan.
“Suhu udara yang meningkat menyebabkan para penumpang dehidrasi, selain itu, serangan jantung juga menjadi penyebab tewasnya penumpang yang terkena macet di wilayah Brebes, Jawa Tengah,” demikian dikutip dari Daily Mail, Kamis (7/7/2016) dan diberitakan merdeka.com
Kemacetan parah sampai 30 Kilometer mulai terjadi di pintu keluar tol Brebes Exit. Untuk menuju Tegal saja yang jaraknya sekitar 9 Kilometer dari Brebes, butuh waktu 12 jam lamanya. Padahal jarak tempuh melewati kedua jalur itu pada hari biasa cuma enam jam. (SaBah/dakwatuna)
Komentar