Kumpulan Foto2 Liburan ke Jakarta untuk Memilih dalam Pemilu 2019
Cek... cek...
Hello gaiss...
Gimana kabar kalian? Baik kan?
Maaf ya, aku sekarang udah jarang update blog, soalnya banyak tugas nih, sama persiapan juga buat UAS. Gpp deh, yang penting sekarang udah plong, tinggal tunggu nilai aja. Semoga hasilnya memuaskan ya buat kita semua.
Pada kesempatan kali ini, aku akan membagikan pengalamanku berlibur ke Jakarta pada 17-19 April 2019 yang lalu. Kali ini aku berlibur ke Jakarta untuk ikut berpartisipasi dalam Pemilu 2019. Mau tau keseruannya kayak gimana? Let's check it out...
Setelah selesai kuliah Pemrograman II, aku pun bersiap2 untuk malamnya menuju ke Stasiun Tugu dan naik kereta api Taksaka Malam tujuan Stasiun Gambir. Kami naik kereta sekitar jam 8 malam. Kami juga melihat beberapa anak rantau yang pulang ke daerah asalnya untuk ikut berpartisipasi dalam Pemilu 2019. Tak lama kemudian, kereta kami pun berangkat. Karena sudah malam, kami pun tidak dapat melihat pemandangan apa2, karena langit gelap. Kami pun mendapat selimut dari PT. KAI. Walaupun belum mau tidur, aku tetap memakainya karena di kereta sangatlah dingin. Kami pun memesan makanan untuk makan malam kami. Aku memesan nasi sapi lada hitam yang sangat lezat. Setelah makan, aku pun mendengarkan beberapa lagu sebelum kemudian aku tidur. Aku terbangun ketika sampai di Stasiun Cirebon. Akan tetapi, aku tidak mendapatkan foto stasiun tersebut. Sayang sekali, padahal aku teringat temanku yang sudah pindah ke sana beberapa tahun yang lalu 😔😔.
Foto beberapa stasiun yang kami lewati saat menuju ke Jakarta
Setelah melihat stasiun Cirebon, aku pun kembali tidur dan saat aku terbangun tak terasa kami telah sampai di Bekasi. Aku melihat2 pemandangan kota Bekasi. Selain itu, saat kami berhenti di stasiun Bekasi, aku melihat sebuah gedung yang sangat tinggi di sekitar stasiun tersebut. Mungkin itu adalah apartemen, melihat sekarang di Bekasi banyak sekali dibangun gedung tinggi, khususnya di sekitar Tol Cikampek.Aku pun tidak melanjutkan tidur. Aku melihat2 suasana kota Jakarta di malam hari, khususnya Jakarta Timur. Kami pun kemudian tiba di stasiun Gambir. Kami langsung menurunkan barang-barang kami dan turun menuju lobby. Kami pun memesan taxi, kemudian supir taxi tersebut memperkenalkan diri pada kami. Kami melihat2 suasana Jakarta di malam hari yang gelap dan sepi, walaupun demikian supir tersebut tidak berani melaju dengan kecepatan tinggi. Akhirnya, kami tiba di rumah Namboru Dewi. Setelah itu, aku pun kembali tidur di sofa yang berada di ruang keluarga. Aku tidak bisa berlama-lama tidur, karena aku juga senang bertemu dengan keluarga Namboru Dewi, sehingga ada beberapa hal yang aku sampaikan.
Setelah matahari terbit, aku pun terbangun dan membaca salah satu buku latihan UN yang disimpan di meja ruang tersebut. Kemudian, kami pun menuju ke TPS, mengingat TPS akan dibuka pukul 7. Kami harus bersiap-siap menuju ke TPS untuk memenangkan paslon yang kami dukung. Dalam perjalanan, aku melihat bunga matahari yang sangat cantik sehingga aku memfotonya dengan teknik DOF sempit.
Gimana, bagus kan??
Untuk postingan lebih lanjut dapat dilihat di Taman Biola ya...
Setelah kami tiba di TPS, kami melihat antrian yang sangat panjang. Kami juga melihat para petugas KPPS yang mempersiapkan segala hal untuk para pemilih dapat memilih paslon yang mereka dukung.
Rame bet dah...
Ini yang akan kalian pilih untuk Dapil DKI Jakarta I, mana pilihan kalian?
Ayah dan Ibuku sudah siap untuk mencoblos calon yang mereka dukung
Perlengkapan yang dibutuhkan untuk memilih, yaitu bilik suara dan kotak suara yang masih terkunci rapat.
Sesaat sebelum TPS dibuka, para petugas KPPS menyanyikan lagu Indonesia Raya dan menyatakan ikrarnya sebagai petugas KPPS. Setelah itu, kami pun mengantri dan mendaftar dalam proses pemilihan umum ini. Kami mendapatkan urutan pertama untuk memilih. Di DKI Jakarta, kami akan memilih calon Presiden, anggota DPR RI, DPRD Tingkat I (Provinsi), dan juga DPD RI. Di daerah lain, juga ditambah dengan DPRD Tingkat II (Kabupaten/Kota). Selain itu, demi efektivitas, pemilih tidak boleh berada di kotak suara lebih dari 3 menit.
Para petugas KPPS yang membacakan ikrarnya
Akhirnya, setelah TPS dibuka, tibalah kesempatan kami untuk memilih. Setelah itu, kami memasukkan surat suara kami kedalam kotak suara, mencelupkan jari kami ke dalam tinta ungu, kemudian keluar dari TPS. Setelah keluar dari TPS, aku pun masih sempat memotret beberapa orang yang juga sedang menyalurkan suaranya untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.
Suasana di TPS
Wajah-wajah para petugas KPPS
Setelah kami keluar dari TPS, kami pun berfoto2 menunjukkan partisipasi kami dalam menentukan masa depan bangsa Indonesia. Aku juga masih memotret suasana di TPS lain sebelum akhirnya kembali ke rumah Namboru Dewi.
Pertama kalinya menentukan masa depan bangsa
Beberapa suasana di TPS lain
Sebelum kembali ke rumah Namboru Dewi, aku sempat berkeliling2 untuk memotret beberapa bunga yang indah. Dengan menggunakan DOF sempit, aku pun memotret indahnya bunga tersebut. Selain itu, aku juga memotret salah satu patung yang berada di rumah tetangga dengan teknik yang sama.
Beberapa bunga yang sangat indah
Patung tetangga
Setelah memotret beberapa bunga, aku kembali ke rumah Namboru Dewi dan kembali beristirahat, namun setelah aku tahu adikku berjalan2 ke luar (melihat Inten yang berada di dekat rumah Namboru Dewi), aku pun juga memotret beberapa pemandangan di luar, akan tetapi aku tidak menemukan Inten tersebut.
Sudah sangar belum?? 😁😁
Wajah2 sudah ikut berpartisipasi dalam membangun bangsa
Saat aku berada di luar, aku melihat sederetan warung makan yang cukup ramai. Aku juga berjalan2 mencari di mana Inten yang dimaksud. Akan tetapi, aku tidak menemukannya, padahal aku sudah mencari di Google Maps. Akhirnya, aku hanya memotret sederetan warung makan serta beberapa kendaraan.
Sederetan warung makan yang sangat ramai.
Lambang kemewahan, Mercedes Benz
Seekor kucing, ada apa dengan dia??
Setelah kembali ke rumah Namboru Dewi, keluarga kami yang lainnya pun juga datang ke rumah tersebut. Kami saling bercerita, khususnya mengenai paslon yang kami pilih. Aku pun sarapan di rumah Namboru Dewi bersama anggota keluarga yang lain. Setelah itu, kami pun berfoto2.
Bangga sudah menjadi penentu kemajuan bangsa Indonesia 👍👍👆👆
Setelah sarapan dan berfoto2, aku pun tidur di kamar anak-anak, karena kepalaku saat itu pusing. Keluarga yang datang juga belum pada pulang. Aku melihat anak-anak menonton film kartun. Aku masih menahan rasa sakit kepala sambil mencoba untuk menikmati film tersebut. Karena tidak ada siaran TV, mau streaming juga takut kuota habis, aku pun tidak tahu siapa yang akan menang dalam Pemilu, padahal quick count sudah dilaksanakan pada 13.00 WIB. Setelah keluar kamar, aku pun bertemu dengan Opa Denny dan Oma. Setelah itu, kami pun diajak berkeliling2 kota Bekasi dan melihat2 rumah yang pernah kami huni semasa aku kecil.Aku tak ingat sama sekali mengenai rumah tersebut. Dalam perjalanan menuju Bekasi, kami melewati Tol Becakayu dan melihat banyak sekali gedung tinggi yang dibangun di kawasan Bekasi Barat. Opa Denny juga bercerita mengenai Summarecon Bekasi yang sangat luas dan tentu saja membuat kota kelahiranku ini menjadi semakin maju. Beliau bercerita bahwa dahulu Summarecon Bekasi hanyalah sawah dan rel kereta api, namun kini menjadi kawasan bisnis yang sangat keren.
Tol Becakayu
Transmart Kalimalang
Beberapa pembangunan gedung bertingkat yang ada di Bekasi
Grand Metropolitan Mall, salah satu mall termegah di Bekasi
M Gold Tower yang merupakan bagian dari Grand Metropolitan
Progress pembangunan Tol Becakayu, di foto nomor 4 dari atas kita juga bisa melihat kantor salah satu partai politik di Bekasi.
Metropolitan Mall, Mall paling terkenal di Bekasi. Sering disebut juga MM. Jadi inget tempat nongkrongku nih 😁😁
Suasana pusat kota Bekasi di Bekasi Barat yang ramai
Kami pun melewati ruko-ruko dan juga melewati Summarecon Bekasi. Akan tetapi, sayang aku tidak mendapatkan foto Summarecon Mal Bekasi tersebut. Mall tersebut merupakan awal kemajuan besar bagi kota Bekasi, karena dahulu, sewaktu kami berangkat beribadah di gereja tempat Opa Denny menjadi gembala, daerah tersebut hanyalah berupa rel kereta api dan sawah, namun kini dibangun jembatan dan pusat perbelanjaan yang sangat keren.
Bekasi telah menjadi pusat bisnis yang TOP 👍👍
Asyik, lewat jembatan Summarecon...
![](https://i.ytimg.com/vi/zdcmP7r1GT8/maxresdefault.jpg)
Karena gak dapet foto, ini aja deh tak tunjukin kayak gimana mallnya
Sumber : Video Profile Summarecon Mal Bekasi
Ikon Summarecon Bekasi, mirip sama Museum De Louvre Paris, cuman bedanya ini kebalik.
Setelah melihat2 Summarecon Bekasi, kami pun langsung menuju ke daerah Wisma Asri. Aku teringat, dahulu kami pernah menjadi jemaat Om Welly Weken yang mempunyai gereja di daerah tersebut. Aku masih ingat dengan alun-alun di daerah tersebut. Tak terasa, daerah tersebut kini telah berubah drastis.
Kami pun melihat rumah kami yang dulu di daerah Wisma Asri. Temboknya berwarna putih. Rumahnya tidak besar, bahkan akses jalannya untuk mobil juga sempit. Karena kepalaku masih pusing, aku hanya melihat rumah tersebut dan tidak turun.
Rumah Wisma Asri, tempat kami tinggal waktu masih kecil
Belum dicopot, padahal sudah masa tenang bahkan sudah pemilihan? 😁😁
Setelah melihat2 rumah kami di Wisma Asri, kami pun menuju ke Taman Kebalen. Dalam perjalanan, aku melihat di TPS sedang ada proses penghitungan suara. Aku juga melihat live streaming Quick Count di TV-TV berita.
Dalam perjalanan ke Taman Kebalen, aku melihat Naga Swalayan. Naga Swalayan cukup terkenal di Jakarta. Walaupun pernah bergereja di sana, aku lupa bagaimana akses jalan dari rumah tempat tinggalku di Jakarta ke GBI El-Shaddai Taman Kebalen tersebut. Kami pun masuk ke Taman Kebalen dan melihat GBI El-Shaddai. Gereja tersebut sedang dibangun. Setelah melihat pembangunan GBI El-Shaddai, kami pun melihat rumah kami di Taman Kebalen yang bertembok kuning. Aku pun turun dan memotret rumah tersebut. Meskipun aku sering diceritakan bahwa kami pernah tinggal di rumah tersebut, aku lupa bentuk rumah tersebut sama sekali.
Rumah di Taman Kebalen, tempat tinggalku di masa kecil
Setelah melihat tempat tinggalku di Taman Kebalen, kami pun mampir ke Alfamart yang berada di kawasan Taman Kebalen tersebut. Aku membeli roti untuk kumakan di perjalanan.
Ya, beginilah suasana Taman Kebalen, keren bukan?
Setelah selesai melihat2 Taman Kebalen, kami pun diajak keliling2 kota Bekasi oleh Opa Denny. Aku kembali melihat Naga Swalayan yang tadi baru dilewati. Selain itu, aku juga melihat Giant Ekstra yang tak jauh dari swalayan tersebut. Aku juga melihat beberapa TPS yang masih melakukan penghitungan suara. Setelah itu, kami pun kembali melewati Summarecon Mal Bekasi, namun dari arah yang berbeda. Kami juga kembali melewati jembatan layang yang diberi nama jembatan layang KH Noer Ali tersebut.
Summarecon Mall Bekasi, sayang ketutupan pohon
Kembali melewati ikon Summarecon ini
Kembali melewati jembatan Summarecon
Kami juga melewati Stadion Patriot Candrabaga yang katanya direnovasi oleh salah satu developer terkenal. Selain melewati Stadion Patriot Candrabaga yang sekarang sudah keren, kami juga melewati salah satu rumah sakit paling terkenal di Bekasi Barat. Ya, Mitra Keluarga. Mitra Keluarga ini cukup terkenal di kalangan masyarakat Jabodetabek.
Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Barat
Selain melihat RS Mitra Keluarga, kami juga melewati beberapa mall besar di Bekasi. Kami juga melewati Islamic Center Bekasi yang selama ini hanya aku tahu dari Google Street View. Aku pun memotret beberapa mall yang cukup terkenal di Bekasi.
Bekasi Cyber Park
Mega Bekasi Hypermall
Living Plaza Bekasi
Mega Bekasi Hypermall. Mall ini terkenal dengan Giant-nya yang selalu aku ingat tiap kali berangkat beribadah di GBI El-Shaddai
Bekasi yang selalu ramai
Bekasi Cyberpark, toko HP yang cukup terkenal di Bekasi, macam Jogjatronik lah kalau di Jogja. Di atas mall ini juga terdapat Hotel Aston
Setelah kami puas berkeliling2 kota Bekasi, kami pun menuju ke hotel kami yang berada di Jakarta melalui Tol Becakayu. Sebelum masuk Tol Becakayu, kami melihat pembangunan ruas Tol Becakayu yang belum jadi. Kami pun akhirnya naik ke Tol Becakayu dan melaju dengan kecepatan 100 km/jam menuju ke Jakarta. Aku melihat Tol Becakayu ini mempunyai desain arsitektur yang keren sekali, bahkan simpang susunnya menuju Tol Wiyoto Wiyono sangat keren, seperti di luar negeri, karena bertingkat. Akan tetapi, akses menuju tol Wiyoto Wiyono belum tersambung sehingga kami harus turun ke bawah.
Pembangunan Tol Becakayu yang sangat masif
Mall Cipinang Indah
Setelah kami turun dari flyover Tol Becakayu, kami pun menuju ke daerah Salemba, karena hotel kami berada di MaxOne Salemba. Sesampainya di hotel, kami pun berterima kasih kepada Opa Denny yang sudah mengantarkan kami dan juga mengajak kami berkeliling2 Bekasi. Setelah mendapatkan kamar, kami pun beristirahat. Kepalaku masih pusing sehingga aku tidur setelah sejenak menyaksikan hasil Quick Count. Setelah bangun, aku dan adikku pun memesan makanan di Golden Lamian. Makanannya enak, akan tetapi susah makannya karena tidak tersedia mangkuk untuk kuah, sehingga kami menggunakan gelas hotel untuk kuahnya.
Setelah selesai makan, kami pun hanya menonton berita mengenai Quick Count Pemilu 2019, tidak sempat jalan-jalan ke luar. Akhirnya, kami pun tidur untuk melanjutkan aktivitas keesokan harinya.
18 April 2019
Setelah kami bangun, kami pun mandi untuk selanjutnya memulai jalan-jalan kami di Jakarta. Kami tidak dapat makan pagi, tapi tak mengapa. Kami pun mencari makanan yang lezat di Jakarta. Aku juga memotret salah satu sekolah yang berada persis di sebelah hotel kami, ya benar, SMKN 34 Jakarta. Aku juga melihat beberapa anak yang masih sekolah. Hanya aku saja yang hari ini tidak kuliah 😟😟.
Setelah memotret Patung Kuda, kami pun menyeberang dan melihat reporter Metro TV dan TVRI yang sedang mewawancara beberapa orang terkait dengan Pemilu 2019. Ibuku pun ikut diwawancara oleh salah satu stasiun televisi yang berada di sana.
Setelah kami tiba di hotel, kami pun beristirahat. Aku dan adikku pun mandi. Aku juga melakukan pemotretan dengan teknik Light Trail.Setelah selesai makan, kami pun hanya menonton berita mengenai Quick Count Pemilu 2019, tidak sempat jalan-jalan ke luar. Akhirnya, kami pun tidur untuk melanjutkan aktivitas keesokan harinya.
18 April 2019
Setelah kami bangun, kami pun mandi untuk selanjutnya memulai jalan-jalan kami di Jakarta. Kami tidak dapat makan pagi, tapi tak mengapa. Kami pun mencari makanan yang lezat di Jakarta. Aku juga memotret salah satu sekolah yang berada persis di sebelah hotel kami, ya benar, SMKN 34 Jakarta. Aku juga melihat beberapa anak yang masih sekolah. Hanya aku saja yang hari ini tidak kuliah 😟😟.
Selamat pagi, Jakarta...
Btw kita bisa melihat gedung Pegadaian dan PBNU dari kamar hotel
SMKN 34 Jakarta
Selain itu, di hotel kami, juga terdapat toko kue yang menjual kue dengan rasa yang sangat enak. Ya, benar, Harvest. Harvest ini sudah buka cabang di beberapa kota di Indonesia, termasuk di Jogja ada di Jl. C. Simajuntak, di pertigaan KFC Sudirman. Aku pun memotret kue ulang tahun yang terpajang di sana dengan menggunakan metode DOF sempit.
Kue ulang tahun yang lucu. Siapa yang mau ultah dalam waktu dekat? 😁😁
Setelah memotret kue ulang tahun, kami pun memesan taksi dan menuju ke Bubur Kwang Tung yang berada di Pecenongan. Aku juga memotret beberapa pemandangan di sekitar restoran tersebut. Di sana banyak sekali berdiri ruko-ruko dan gedung-gedung tinggi. Selesai melakukan foto, aku menikmati bubur seafood yang rasanya sangat lezat.
Gedung BNI di dekat hotel
Panin Bank, Pecenongan
Suasana Pecenongan di pagi hari
Banyak tempat makan di sini
Setelah menikmati sajian lezat di restoran bubur ayam Kwang Tung, Pecenongan, kami pun langsung menuju ke Senayan City. Kami memesan GoCar dan aku pun memotret beberapa gedung selama perjalanan.
Sarinah, Mall pertama di Indonesia
Sampoerna Strategic Square
AIA Tower
Gelora Bung Karno, tempat kampanye kedua pasangan calon Pilpres 2019
Kami pun akhirnya tiba di Senayan City. Sebelum masuk ke mall Senayan City, aku memotret beberapa gedung yang berada di sekitar mall tersebut. Awalnya aku juga ingin memotret mall Senayan City, namun satpam mall tersebut mengatakan bahwa untuk memotret gedung Senayan City diperlukan ijin, oleh karena itu, aku hanya memotret gedung-gedung sekitarnya.
Senayan Trade Center, surga mainan yang malah sepi
Plaza Senayan
Sentral Senayan yang menjulang tinggi
Suasana di Senayan
Kami pun masuk ke Senayan City. Aku tidak melihat ada yang berbeda dari mall ini sejak aku ke sana 3 tahun yang lalu, hanya saja sekarang Debenhams sudah tidak ada, digantikan dengan tenant-tenant fashion lainnya, seperti Uniqlo dan Zara. Kami pun mengelilingi mall tersebut dan membeli beberapa jenis makanan dan minuman yang dijual di mall tersebut sampai puas. Kami pun akhirnya makan siang di foodcourt yang berada di mall tersebut. Aku memesan makanan di Golden Lamian, restoran yang sama dengan yang kupesan kemarin melalui GoFood.
Suasana Paskah di Senayan City
Keren kan??
Setelah puas berkeliling2 dan makan siang di Senayan City, kami pun berjalan kaki untuk menuju stasiun untuk mencoba MRT. Aku memotret beberapa gedung dan fasilitas umum di Jakarta yang sudah sama seperti di luar negeri 👍👍.
Senayan Trade Center
Patung Pemuda Membangun
Kendaraan Umum yang sudah memadai di Jakarta
Kerennya Jakarta sekarang
Selengkapnya di Bangku MIPA
Stasiun Senayan
Selengkapnya di Taman Biola
Kami pun menuruni tangga untuk selanjutnya membeli tiket MRT. Stasiun MRT ini sangatlah keren dan aku pun memotret setiap sudut stasiun ini. Ini merupakan kemajuan yang luar biasa dalam sistem transportasi massal nasional.
Foto lorong stasiun Senayan dengan teknik Leading Lines
Kami diberi kartu yang berisikan saldo untuk perjalanan kami. Kami membeli kartu untuk kemudian di-scan untuk kemudian kami dapat menaiki transportasi massal terbaru di Indonesia ini. Jika saldonya belum habis, kartu dapat dikembalikan dan saldonya dapat diuangkan kembali.
Wow, sudah seperti di luar negeri ya??
MRT bisa menjadi salah satu solusi kemacetan di Jakarta
Jadwal MRT
Kereta datang
Menuju ke kereta
Setelah kereta kami menuju Bundaran HI tiba, kami pun langsung masuk ke kereta. Aku menceritakan kekagumanku mengenai MRT Jakarta yang digagas oleh Jokowi yang saat ini telah menjadi Presiden Republik Indonesia. Sungguh kemajuan yang luar biasa. Selama berada di dalam kereta, aku hanya bisa tersenyum-senyum kagum, apalagi pada hari itu aku teringat ada temanku yang berulang tahun. Kami juga melewati beberapa stasiun bawah tanah sebelum akhirnya tiba di tujuan akhir kami, stasiun Bundaran HI.
Hanya tersenyum terkagum2 dengan MRT Jakarta ini. Senang sekali berkesempatan untuk menaiki MRT Jakarta.
Selengkapnya di Taman Biola
Suasana di dalam MRT
Sibuk membuat story untuk menunjukkan kekagumanku
Wajah2 baru pertama kali menjajal MRT
Setelah kami tiba di stasiun Bundaran HI, kami pun turun dari kereta. Aku pun tidak lupa memotret interior stasiun Bundaran HI yang tak kalah bagus dengan di Senayan. Kami pun akhirnya mengantri untuk mengembalikan kartu dan menguangkan saldo yang sudah kami isi, karena kami tidak tahu kapan lagi kami bisa mencoba salah satu moda transportasi tercanggih di Indonesia ini.
Wah, gak kalah keren nih stasiunnya
Saking kerennya, tak afdol rasanya jika aku tidak memotretnya
Senangnya oh senangnya
Di stasiun ini, ada dua pintu keluar lho... yang satu melalui MH Thamrin, satu lagi melalui Bundaran HI
Senangnya oh senangnya, berfoto2 di stasiun keren ini
Setelah aku selesai memotret, kami pun keluar menuju ke Bundaran HI untuk selanjutnya menuju ke Plaza Indonesia.
Suasana di akses keluar Bundaran HI
Suasana di pusat kota Jakarta
Setelah memotret beberapa pemandangan pusat kota Jakarta, kami pun masuk ke mall Plaza Indonesia. Mallnya kecil, akan tetapi banyak sekali brand2 mewah yang terdapat di mall ini. Kami pun berkeliling2 mall ini, namun tidak semua produk dapat kami lihat. Kami hanya melihat H&M dan bioskop XXI, mungkin karena mall ini terlalu 'mewah' untuk kami.
Selamat Ulang Tahun ke-29 untuk Plaza Indonesia
Pemandangan kota Jakarta dari mall Plaza Indonesia
Setelah puas berkeliling2 Plaza Indonesia, kami pun menuju ke Monumen Nasional (Monas). Kami pun memesan taxi untuk menuju ke sana. Kami pun turun di jalan yang berseberangan sehingga aku masih sempat berfoto2. Aku memotret Patung Kuda dan gedung yang berada di sekitarnya.Setelah memotret Patung Kuda, kami pun menyeberang dan melihat reporter Metro TV dan TVRI yang sedang mewawancara beberapa orang terkait dengan Pemilu 2019. Ibuku pun ikut diwawancara oleh salah satu stasiun televisi yang berada di sana.
Ramainya kendaraan
Air mancur
Reporter Stasiun TV
Wisma Antara
Setelah kami selesai menyeberang, aku pun memotret gedung-gedung yang berada di sekitaran Monas dari sisi yang berbeda.
Suasana Jakarta di sekitar Monas
Setelah puas memotret gedung yang terlihat dari seberang Monas, kami pun masuk ke area Monas, akan tetapi kami tidak masuk ke dalam Monas. Saat ini, Monas sendiri sering dipakai untuk kegiatan keagamaan. Di area Monas ini, banyak anak yang sedang bermain, baik itu bermain bola maupun bermain sepeda. Ada pula beberapa kendaraan yang lewat di daerah sini.
Foto Monas dengan teknik Leading Line
Selengkapnya di Taman Biola
Bahagianya naik sepeda
Melihat banyak sekali masyarakat yang senang bermain2 di tempat ini, ada yang bermain sepakbola, skateboard, dan juga sepeda.
Setelah puas melihat-lihat Monas, kami pun keluar dan aku masih memotret beberapa gedung tinggi sebelum akhirnya kami memesan taxi dan kembali ke hotel kami.
Gedung apa nih??
Wisma Antara, dulu pernah ke sini sekitar tahun 2016. Untuk lebih jelasnya silahkan buka di sini.
Kantor Kemristekdikti
Gak sah kalau belum foto2
Sepulang dari Monas, aku masih sempat memotret beberapa pemandangan di sekitar Gambir dan Cikini dengan menggunakan HPku. Kami pun kembali melewati Monas dari sisi yang berbeda. Aku juga melihat gedung MNC dan iNews yang berada di daerah Kebon Sirih. Kami juga melewati SMA Kolese Kanisius yang sangat terkenal sebagai sekolah dengan pendidikan karakter terbaik di Indonesia.
Monas yang tadi kami kunjungi, sering digunakan untuk kegiatan keagamaan
Suasana Jakarta di sore hari
Gedung MNC dan iNews terlihat jelas dari sini
Sambil menunggu adikku mandi
Kami pun kedatangan Uda Andi di hotel kami. Uda Andi pun menceritakan banyak hal kepada kami sebelum akhirnya kami bersama2 dengan Uda Andi menuju ke salah satu restoran Arab yang cukup terkenal di Jakarta. Ya, Al Jazeera (seperti nama TV ya wkwkwk). Kami pun memesan nasi basmati ayam dan juga daging kambing di restoran yang suasananya emang kayak di Arab beneran, ada tirainya gitu di ruang makan. Uda Andi dan kami pun saling bertukar cerita dan pengalaman.
Senangnya bisa bertemu dengan Uda Andi
Berfoto bersama sebelum makanan datang
Gede banget nih... Abis gak??
Lezatnya... Puas deh pokoknya
Setelah selesai makan, aku pun melakukan pemotretan dengan teknik Low Light dan Light Trail sebelum nantinya akan masuk ke Taman Biola Photography. Iyalah, untuk foto2 politik, produk, dan low light, masuknya emang ke Taman Biola, kalau Human Interest sama foto yang terang, masuknya ke Bangku MIPA. Gitu lho... Ya, aku pun memotret beberapa tempat yang menurutku pas untuk foto light trail, diantaranya Upnormal Cikini dan juga Markobar. Aku pun juga memotret Menteng Park dengan teknik Low Light dan DOF luas. Setelah itu, aku pun melanjutkan hunting bersama Uda Andi di dekat hotel. Aku memotret beberapa kali untuk mendapatkan momen yang pas.
Gedung Menteng Park
Upnormal, tempat nongkrong anak muda jaman now
Markobar, usaha milik anak Pak Jokowi dan ayahnya Jan Ethes, Gibran.
Pemandangan Menteng Park dari beberapa sudut kota Jakarta
Masih ramai meski hari sudah mulai malam
Menunggu waktu yang tepat
Suasana Kramat Jakarta di malam hari dengan pemandangan gedung PBNU
Puasnya bisa hunting hari ini
Setelah selesai memotret suasana jalanan di daerah Kramat, kami pun kembali ke kamar. Uda Andi pun berpamitan akan pulang. Setelah itu, kami pun beristirahat untuk mempersiapkan kegiatan kami pada hari esok.19 April 2019
Pada hari itu, kami pun bangun dan bersiap-siap ke gereja untuk memperingati Jumat Agung. Kami beribadah di Gereja Duta Injil yang berada di Mall Ambassador, Kuningan, Jakarta Selatan. Dalam perjalanan ke gereja, aku memotret beberapa pemandangan gedung menggunakan HPku. Setelah tiba di Mall Ambassador, aku melihat bahwa mall masih tutup, sehingga banyak orang yang naik melalui eskalator menuju gereja, padahal mall masih gelap. Tibanya di gereja, kami pun mempersiapkan diri untuk mendengarkan Firman Tuhan. Ada beberapa penyampaian dari pendeta yang menurutku sangat lucu sehingga membuat aku kesulitan untuk berhenti tertawa.
Hotel Balairung, bentuknya kayak rumah gadang, unik nih...
Pasaraya Manggarai, selalu dilewati kalau naik kereta
Suasana jalan di Jakarta pada pagi hari
Beberapa gedung perusahaan terkenal di Jakarta
Leading Lines
Sudah disambut dengan banyak gedung tinggi nih
Gedung apa nih?
The Peak Apartemen, kembaran menara Petronas
Selengkapnya di Bangku MIPA
Mantan gedung tertinggi di Indonesia, Wisma 46. Bentuknya sangat unik sehingga sering dimunculkan sebagai background berita di TV
Beberapa gedung tinggi di Jakarta
Suasana kebaktian di Gereja Duta Injil
Setelah selesai mengikuti ibadah, kami pun makan siang di foodcourt yang berada di lantai 4 mall ini. Aku memesan Nasi Uduk Kebon Kacang dengan ikan bawal, sedangkan yang lainnya memesan makanan Manado di restoran bernama Meimo. Kami pun bertemu dengan Amangtua dan Bang Kevin yang juga memesan makanan di Meimo. Kami saling bercerita. Aku pun berfoto2 memotret gedung yang tampak dari Mall Ambassador. Memang sih, kalau di Jakarta, susah mau gak foto2.
Gedung Telkom Indonesia yang terlihat dari foodcourt Mall Ambassador
Terlihat banyak sekali gedung tinggi berdiri di sini
Co Hive, gedung apa ini?
Setelah selesai makan siang, kami pun berjalan2 dan melihat2 ITC Kuningan. Aku melihat bahwa mall tersebut masih sama dengan pada waktu aku kecil, sama dengan Mall Ambassador. Hanya satu yang berbeda. Ya, toiletnya saja jadi lebih 'mewah'. Setelah puas melihat2 ITC Kuningan dan Mall Ambassador, kami pun menuju ke Kuningan City untuk berjalan2 dan melihat2, ada apa sih di sana. Kami juga melihat pameran lukisan, dimana salah satu lukisan tersebut dibuat oleh tetangga kami. Di Kuningan City tidak banyak tenant fashion, lebih banyak digunakan untuk perkantoran.
Gedung XL Axiata
Gedung Ciputra
Macetnya Kuningan
Pedestrian Jakarta
Kembali memotret gedung XL Axiata
Beberapa gedung tinggi di daerah Kuningan
Jadi inget iklan Agung Podomoro Group
Kalau gak percaya lihat aja ini
Foto di spot ini dulu lah...
Beberapa lukisan yang dipamerkan, sayang punya tetanggaku tidak sempat kufoto.
Bank Muamalat yang didirikan oleh KH. Ma'ruf Amin, wapres terpilih kita.
Kami merasa cukup untuk melihat2 Kuningan City. Akan tetapi, waktu keberangkatan kereta kami masih sangat lama sehingga kami menghabiskan waktu kami di Mall Kota Kasablanka, karena di sana ada banyak sekali tenant. Kami berkeliling2 dan akhirnya menemukan salah satu restoran pizza, yaitu Pizza Marzano. Kami pun memesan pizza dan minuman untuk mengisi waktu sembari menunggu kereta, karena kami sudah check-out. Pizzanya tipis, berbeda dengan di Pizza Hut. Setelah makan di Pizza Marzano, kami pun hanya menunggu dengan bermain HP sebelum akhirnya kembali ke hotel.
Spot foto di Kokas, ada Dinosaurus
Restoran di Food Society Kokas. Food Society ini berbeda dengan yang di Pakuwon Mall, dimana yang di Pakuwon Mall merupakan bagian dari lantai atas yang tidak ada di Supermall, sedangkan pada mall ini, Food Society seakan membagi mall ini menjadi 2 'unit', seperti di SMPku ada unit 1 dan unit 2, seperti Mall Kelapa Gading ada dari 1-5, Tunjungan Plaza juga dari 1-5.
Banyak yang mengantri untuk berfoto di Dinosaurus ini
Ada yang mau ketemu sama hewan ini? Monggo lho... Bisa diedit pake photoshop juga wkwkwk
Dalam perjalanan menuju ke hotel, aku pun masih memotret beberapa pemandangan gedung. Meskipun demikian, hasilnya tidak begitu bagus karena dipotret dari dalam mobil.
Gedung Casa Grande yang berada di atas Mall Kota Kasablanka
Capitol Tower
Gedung PBNU
Bank BNI di dekat hotel, di sebelahnya terdapat kantor partai PKB
Sesampainya di hotel, kami memesan kue di Harvest yang berada di area hotel. Aku pun melakukan pemotretan dengan teknik Panning, yaitu memotret bus Transjakarta yang melewati hotel kami. Mengapa Transjakarta? Karena bentuk bus Transjakarta saat ini sudah sangat modern. Bahkan, selain Transjakarta, Metro Mini sudah tidak ada dan berganti nama menjadi Metrotrans dengan armada bus yang seperti di luar negeri. Oleh karena itu, Transjakarta juga sering disebut dengan sebutan BRT. Setelah selesai melakukan pemotretan, aku pun makan kue dan berganti baju. Aku juga makan malam di Gado-gado Boplo yang berada di area hotel.
Bus Transjakarta yang melaju sangat cepat, dipotret dengan teknik Panning
Mohon maaf, foto terlalu gelap, yang sudah diedit bisa dilihat di Taman Biola
Setelah makan malam, kami pun menuju ke Stasiun Gambir untuk kembali ke Jogja. Aku memotret beberapa suasana di Stasiun Gambir yang menurutku seperti di luar negeri suasananya. Wow... Kami pun menunggu beberapa lama sebelum akhirnya kereta kami tiba. Sayang, aku tidak mendapatkan spot yang aku mau. Tapi tak apalah. Saat kami naik ke peron, kami menunggu lama dan aku sudah tidak bisa memotret apa2 lagi.
Suasana di stasiun yang ramai
Wow, ada ikan
Maket pengembangan stasiun KAI
Banyak orang menunggu di peron untuk menunggu kereta api
Suasana Stasiun Gambir di malam hari, beserta informasi keberangkatan dan kedatangan kereta
Setelah kereta kami datang, kami pun langsung masuk ke kereta. Aku pun berencana ingin memotret beberapa gedung, namun tidak dapat, selain karena gelap, kereta juga berjalan begitu cepat. Aku hanya mendapatkan gedung Metropole, namun itupun juga tidak jelas gambarnya, karena kereta berjalan dengan sangat kencang. Setelah itu, aku hanya bisa tidur di dalam kereta. Akan tetapi, aku masih tetap bisa melihat Grage City Mall Cirebon yang tutup.
See you Jakarta, terima kasih untuk 3 harinya...
Setelah sampai di Jogja, Om Jayus menjemput kami. Om Jayus pun menceritakan pengalamannya mengenai Pemilu 2019. Kami pun akhirnya tiba di rumah dengan selamat 🙏🙏. Aku pun tidur untuk bisa menjalani aktivitas pada hari itu dan mempersiapkan hari pernikahan saudaraku di Nganjuk keesokan harinya yang akan dibahas pada post selanjutnya....
Sambil menunggu kegiatan besok... Nyantai2 dulu ah di Mediterannia Restaurant
Yes, that's all of this post. Don't forget to follow my instagram account :1. Rafel Siregar, akun pribadi
2. Bangku MIPA, akun foto Human Interest, University, Nature, dan Light Photography.
3. Taman Biola, akun foto Politik, Produk, dan Low Light Photography.
Terima kasih telah membaca post ini, nantikan post-post berikutnya yang dijamin akan lebih menarik deh... See you...
Komentar