Kumpulan Foto2 Menghadiri Pernikahan Saudara di Nganjuk
Cek... cek...
Hello gaiss... Jumpa kembali di blog Pameran Virtual... Seperti biasa, hari ini aku akan membagikan pengalamanku yang sangat berkesan. Ya, benar, kali ini aku akan membagikan pengalamanku menghadiri pernikahan salah satu saudara yang berada di Nganjuk. Mau tau keseruannya kayak apa?
Let's check it out...
21 April 2019
Pada hari itu, kami bangun pagi-pagi sekali, sekitar pukul 04.00 WIB. Kami tidak mandi, hanya cuci muka dan gosok gigi saja, selain karena hari masih begitu pagi, mobil yang akan mengantar kami pun juga akan segera tiba di rumah kami. Kami pun ganti baju, namun kami masih menggunakan baju non-formal, belum menggunakan baju formal yang akan kami pakai ketika menghadiri pernikahan Mbak Hesti. Tak lama kemudian, tibalah mobil yang akan mengantar kami. Kami pun langsung menyiapkan barang-barang serta masuk ke dalam mobil. Di mobil, kami bertemu Tante Erna, Tante Veni, dan Om Jayus. Tante Erna dan kami pun saling memberi ucapan selamat paskah, berhubung kami pada saat itu juga merayakan Paskah meskipun kami tidak sempat ke gereja pada hari tersebut. Setelah semuanya siap, kami pun langsung menuju ke rumah Om Liliek untuk menjemput Om Liliek dan Tante Warni. Kami pun keluar dari komplek perumahan dan langsung melaju dengan cepat menuju ke rumah Om Liliek. Kami pun menunggu Om Liliek dari pintu masuk gang akses masuk rumah Om Liliek yang berada di Jalan Colombo, Gejayan. Setelah Om Liliek dan Tante Warni masuk ke dalam mobil, kami pun langsung melaju menuju ke Nganjuk. Kami pun berencana untuk mengisi E-Toll di salah satu minimarket di jalan menuju ke sana. Akan tetapi, pada saat itu, masih belum bisa, sehingga kami pun langsung melaju hingga ke minimarket selanjutnya yang berada di komplek Kopassus Sukoharjo untuk mengisi E-Toll dan membeli camilan dan minuman untuk kami semua. Pada saat itu, hari sudah terang. Kami pun melanjutkan perjalanan kami melewati Tol Solo-Kertosono yang sangat panjang. Kami melihat2 pemandangan sawah serta beberapa jembatan yang berbentuk unik, seperti Fly Over Pasupati Bandung.
Hello gaiss... Jumpa kembali di blog Pameran Virtual... Seperti biasa, hari ini aku akan membagikan pengalamanku yang sangat berkesan. Ya, benar, kali ini aku akan membagikan pengalamanku menghadiri pernikahan salah satu saudara yang berada di Nganjuk. Mau tau keseruannya kayak apa?
Let's check it out...
21 April 2019
Pada hari itu, kami bangun pagi-pagi sekali, sekitar pukul 04.00 WIB. Kami tidak mandi, hanya cuci muka dan gosok gigi saja, selain karena hari masih begitu pagi, mobil yang akan mengantar kami pun juga akan segera tiba di rumah kami. Kami pun ganti baju, namun kami masih menggunakan baju non-formal, belum menggunakan baju formal yang akan kami pakai ketika menghadiri pernikahan Mbak Hesti. Tak lama kemudian, tibalah mobil yang akan mengantar kami. Kami pun langsung menyiapkan barang-barang serta masuk ke dalam mobil. Di mobil, kami bertemu Tante Erna, Tante Veni, dan Om Jayus. Tante Erna dan kami pun saling memberi ucapan selamat paskah, berhubung kami pada saat itu juga merayakan Paskah meskipun kami tidak sempat ke gereja pada hari tersebut. Setelah semuanya siap, kami pun langsung menuju ke rumah Om Liliek untuk menjemput Om Liliek dan Tante Warni. Kami pun keluar dari komplek perumahan dan langsung melaju dengan cepat menuju ke rumah Om Liliek. Kami pun menunggu Om Liliek dari pintu masuk gang akses masuk rumah Om Liliek yang berada di Jalan Colombo, Gejayan. Setelah Om Liliek dan Tante Warni masuk ke dalam mobil, kami pun langsung melaju menuju ke Nganjuk. Kami pun berencana untuk mengisi E-Toll di salah satu minimarket di jalan menuju ke sana. Akan tetapi, pada saat itu, masih belum bisa, sehingga kami pun langsung melaju hingga ke minimarket selanjutnya yang berada di komplek Kopassus Sukoharjo untuk mengisi E-Toll dan membeli camilan dan minuman untuk kami semua. Pada saat itu, hari sudah terang. Kami pun melanjutkan perjalanan kami melewati Tol Solo-Kertosono yang sangat panjang. Kami melihat2 pemandangan sawah serta beberapa jembatan yang berbentuk unik, seperti Fly Over Pasupati Bandung.
Ikon Jalan Tol Solo-Kertosono
Salah satu tol paling sepi di Indonesia, bisa melaju dengan cepat nih 👍👍
Coba liat, indah bukan pemandangan di sekitar tol ini?
Teknik Framing
Pemandangan sawah yang asri
Mau kemana kita?
Akses menuju ke Surabaya
Akhirnya, keluar juga. Sampailah kita di Nganjuk
Suasana jalan raya di Nganjuk yang syahdu dan sepi.
Di tol ini terdapat pemandangan sawah dan perbukitan yang sangat indah selama berada di tol. Seperti yang sudah kalian lihat, aku memotretnya dengan teknik Leading Line dan juga Panning. Setelah kami keluar dari tol Solo-Kertosono, kami pun melewati jalan lingkar serta mencari SPBU untuk berganti baju. Setelah kami berganti baju, kami pun langsung menuju ke rumah Mbak Hesti yang sudah dekat. Kami langsung melewati gang yang cukup kecil dimana banyak sekali rumah penduduk di sana. Kami pun berbelok dan sempat 'terkecoh' melihat ada tenda, namun kami menyadari bahwa itu bukan acara pernikahan yang akan kami hadiri. Kami pun berbelok melewati jalan yang kecil dan berbatu. Singkat cerita, akhirnya kami pun tiba di rumah Mbak Hesti. Kami langsung mencari tempat duduk dan menikmati alunan dangdut yang ada di acara tersebut. Tak lama kemudian, seorang penyanyi laki-laki pun membawakan lagu berjudul "Kehilangan Tongkat" yang dipopulerkan oleh Bang Haji Rhoma Irama. Kemudian dilanjutkan beberapa lagu lainnya.
Akhirnya, tiba juga di Nganjuk
Membawakan lagu dengan penuh sukaria
Biduanita
Pemain musik yang siap mengiringi
Persiapan sebelum masuk ke lagu selanjutnya
Selain dua penyanyi yang sudah diundang, tamu yang datang pun juga dapat bernyanyi diiringi oleh pemusik yang sama. Kami boleh menyanyikan lagu-lagu dangdut yang kami tahu. Tante Veni pun memanfaatkan kesempatan itu untuk bernyanyi dan mengekspresikan diri.
Lihatlah, Tante Veni sangat menghayati lagu yang dinyanyikannya
Kembali ke pemain musik yang mengiringi
Seakan tak berhenti
Memberikan warna lagu dangdut yang membuat kami semua bergoyang
Masih terus bernyanyi
Wajah pemusik kita...
Setelah menyanyikan beberapa lagu dangdut, dimulailah upacara pernikahan Mbak Hesti. Pertama-tama, mempelai wanita naik ke pelaminan, kemudian mempelai wanita kembali turun untuk menyambut mempelai pria. Setelah itu, mempelai pria pun datang dan diadakan upacara cuci kaki dengan air kembang yang disebut juga "Wijikan". Mempelai wanita mencuci kaki mempelai pria dengan air kembang, dalam acara ini diiringi lagu sholawat. Setelah upacara wijikan, kedua mempelai pun naik ke pelaminan.
Sebentar lagi akan resmi menikah
Menunggu sang mempelai pria datang
Semoga bisa menjadi keluarga yang bahagia ya mbak, mas.
Upacara Wijikan
Meminta restu
Menuju ke pelaminan
Selamat ya mbak, mas, semoga menjadi keluarga yang bahagia
Memberikan yang terbaik kepada pasanganku
Orang tua kedua mempelai sudah siap melepaskan kedua mempelai
Orang tua dan saudara kedua mempelai pun bahagia
Siap mengabadikan momen paling bersejarah
Orang tua kedua mempelai sudah siap melepas anak2nya menjadi satu
Apa lagi selanjutnya?
SAH!!
Lihatlah kemesraan di antara keduanya
Selesai upacara yang melibatkan kedua mempelai beserta orang tua kedua mempelai, doa pun dibacakan dan setelah itu kami pun mendengarkan ceramah yang dibawakan oleh salah satu tokoh masyarakat, yang juga memimpin doa. Beliau berceramah dalam bahasa Jawa dan menyampaikan ceramahnya dalam waktu yang cukup lama.
Pembacaan Doa
Tampak kedua mempelai dari belakang
Ceramah dimulai
Raut wajah kedua mempelai yang terlihat di belakang
"Islam di Indonesia disebarkan melalui kebudayaan, oleh karena itu, Islam dan kebudayaan tidak bisa dipisahkan, khususnya budaya Jawa", itulah isi ceramah beliau yang menyebutkan bahwa NU merupakan Islam yang berjalan beriringan dengan kebudayaan, karena para sunan menyebarkan agama Islam melalui kebudayaan, khususnya budaya Jawa.
Melihat kemesraan kedua mempelai
Menjelaskan panjang lebar
Menjelaskan ceramahnya dengan perumpamaan
Setelah penceramah tersebut selesai menyampaikan ceramahnya, tiba saatnya bagi kami untuk menikmati makan siang yang telah disediakan. Kami pun juga diberi kesempatan untuk menyanyikan beberapa lagu dangdut yang kami tahu dan akan diiringi oleh pemusik yang ada di sana. Aku tidak banyak mengambil makanan. Selain itu, aku juga tidak menghabiskan gado-gado karena rasanya pedas sekali.
Raut wajah bahagia telah dapat mengikuti acara ini
Setelah selesai makan siang, aku langsung memotret beberapa orang yang ikut memeriahkan acara ini dengan menyanyi. Bahkan, ada salah satu tamu yang berduet dengan penyanyi yang telah diundang ke acara ini.
Musik? Siap
Berduet dengan tamu 👍👍
Hiburan yang bisa membuat kita bergoyang
Tak lama kemudian, setiap tamu diberi kesempatan untuk berfoto dengan mempelai. Banyak orang yang memanfaatkan kesempatan ini. Mereka sangat senang bisa berfoto dengan kedua mempelai. Bahkan, banyak di antara mereka yang seakan tidak mau melewatkan momen yang sangat bahagia ini, sehingga banyak yang melakukan foto berkali-kali.
Bersiap untuk menanti tamu yang ingin mengabadikan momen bersama mereka
Mengabadikan momen bahagia
Akhirnya, kita telah disatukan dalam ikatan pernikahan
Ciss...
Selfie ceria
Tamu-tamu yang lain pun naik juga untuk meminta foto dengan para mempelai. Bapakku, Om Jayus, dan Tante Veni pun memberikan diri bernyanyi untuk menghibur para tamu. Aku juga masih memotret beberapa tamu yang berfoto dengan kedua mempelai.
Penuh penghayatan
Foto lagi
Tante Veni kembali bernyanyi
Istirahat dulu deh..
Sepertinya lagunya sedih?
Masih kuat pak?
Duet Om Jayus dengan Tante Veni
Setelah duet Om Jayus dan Tante Veni, kedua penyanyi pun menyanyikan beberapa lagu terakhir. Jelang lagu terakhir, saudara kami dari Salatiga pun datang untuk hanya sekedar mengucapkan selamat dengan membawa anaknya. Anaknya masih kecil.
Beberapa lagu terakhir
Tiba saatnya untuk memulai hidup yang baru
Jauh-jauh dari Salatiga
Seneng banget ya nak, kamu bisa ikut ke sini...
Kedua pengantin yang berbahagia
Mas Kiki yang telah ikut membantu jalannya acara
Udud dulu...
Ngopi dulu...
Aisyah yang datang dari Salatiga
Senangnya bisa bersilaturahmi bersama keluarga di momen indah ini
Ciss... Pengantin yang bahagia
Semoga kita bisa bersama selamanya, ya...
Datang jauh2 dari Salatiga demi mengabadikan momen bersama kedua mempelai
Setelah lagu terakhir dibawakan, tibalah saatnya bagi kami sebagai keluarga untuk berfoto dengan kedua mempelai. Kami pun mengabadikan momen bersama kedua mempelai dengan posisi dan pose yang berbeda. Sebelum kami pulang ke Jogja, kami pun berpamitan dengan Om Rudi dan Tante Tin. Mereka pun mendoakan kesuksesan kami di dalam studi dan pekerjaan. Aku juga berpamitan dengan Mas Kiki tepat sebelum aku masuk ke mobil.
See you, Nganjuk. Thanks for the day
Kami pun kembali ke Jogja. Kami pun membeli E-Toll terlebih dahulu sebelum kami masuk ke jalan tol Solo-Kertosono. Awalnya, minimarket yang kami datangi tidak menjualnya, namun kami pun menuju ke minimarket yang lain yang juga tidak menjualnya. Akhirnya, aku hanya membeli roti, sedangkan bapakku menyeberang jalan untuk dapat membeli E-Toll. Setelah membeli E-Toll, kami pun melewati jalan yang tadi kami lewati. Kami pun melewati beberapa tempat yang juga kulewati saat Study Tour ke Bali 20-24 Maret 2017, 2 tahun yang lalu. Kami pun akhirnya masuk ke tol Solo-Kertosono. Kami melewati Wilangan yang dahulu pernah menjadi exit tol, namun sekarang exit tersebut sudah tidak ada lagi. Aku pun merasa bosan dan mengantuk, sehingga aku tidur. Saat aku bangun, kami belum keluar. Ternyata tol ini sangatlah panjang. Aku hanya menunggu keluar tol sambil menikmati pemandangan yang sudah kulihat pada saat berangkat. Saat keluar tol, aku terkagum2 karena hari masih terang. Begitu menghemat waktu dengan adanya tol Trans Jawa ini. Kami pun melewati daerah Kopassus Sukoharjo yang sangat macet pada saat itu. Kami pun berhenti di salah satu SPBU yang kami lewati untuk beristirahat dan buang air. Langit juga masih terang saat itu. Setelah itu, kami pun melewati Delanggu, seperti biasa, dan Masjid Agung Al Aqsha Klaten. Pada saat itulah, langit mulai gelap.
Pemandangan Tol Solo-Kertosono
Ketika kami sampai di Jogja, kami pun melewati Ring Road Utara untuk mengantar Om Liliek kembali pulang ke rumahnya di daerah Gejayan. Kami melihat Mitra 10 yang saat itu sedang dibangun. Kami juga melewati UPN dan Hartono Mall. Setelah mengantar Om Liliek, kami pun melanjutkan perjalanan dan akhirnya kami pun kembali ke rumah kami dengan selamat. Kami pun membereskan barang-barang kami sebelum akhirnya mobil Hiace yang kami tumpangi akan mengantar Tante Erna dan keluarga Tante Veni kembali ke rumah mereka masing-masing.
Yes, that's all of this post. Don't forget to follow my instagram account :
1. Rafel Siregar, akun pribadi
2. Bangku MIPA, akun foto Human Interest, University, Nature, dan Light Photography.
3. Taman Biola, akun foto Politik, Produk, dan Low Light Photography.
1. Rafel Siregar, akun pribadi
2. Bangku MIPA, akun foto Human Interest, University, Nature, dan Light Photography.
3. Taman Biola, akun foto Politik, Produk, dan Low Light Photography.
Oh yes, don't block my account please. Just follow and like my photos.
Terima kasih telah membaca post ini, nantikan post-post berikutnya yang dijamin akan lebih menarik deh... See you...
Terima kasih telah membaca post ini, nantikan post-post berikutnya yang dijamin akan lebih menarik deh... See you...
Komentar